9

 


        Pemerintah Kota Surabaya terus bekerja keras dalam pencegahan dan penekanan angka balita stunting di Kota Surabaya, dari data Pemerintah Kota Surabaya pada triwulan terakhir menunjukkan bahwa kasus Stunting di 31 Kecamatan se Surabaya angkanya menujukkan penurunan hingga lebih dari 300 peraen. 

        Hasil dari upaya tersebut salah satunya merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Surabaya bersama Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya dalam program Jagongan Cegah Stunting atau yang disingkat JAGO CETING, 

         Melalui program JAGO CETING, PEMKOT Surabaya bersama TP PKK menargetkan setiap Kecamatan dan kelurahan untuk memberikan sosialisasi di tingkat bawah dan melakukan pembedahan masalah serta memberikan pemecahan masalah untuk segera dilakukan penyelesaian dengan penanganan.

          Sabtu, dibalai RW 04 Kelurahan Gundih, Kecematan Bubutan melaksanakan Sosialisasi stunting bagi warga Kelurahan Gundih dan warga Kelurahan Jepara yang bekerjasama dengan Yayasan Ruang Pasien Indonesia mengambil tema Kupas Tuntas Stunting dan Pencegahannya dengan Narasumber Ibu Emi Saraswati (PL KB Kecamatan Bubutan) dan dr Thomas.


   

       Hadir dalam acara, Bapak Camat Bubutan bersama Ketua TP PKK Kecamatan Bubutan, Kasi Kesra Kecamatan Bubutan, PL KB Kecamatan Bubutan, Lurah Gundih beserta staf, Lurah Jepara beserta staf, LPMK Gundih, Kepala Puskesmas Gundih, ketua TP PKK Kelurahan Gundih, pengurus Yayasan Ruang Pasien Indonesia, ketua RW 4 Kelurahan Gundih, ketua PKK RW 4 Kelurahan Gundih, pendamping balita stunting dan balita stunting beserta orang tua balita stunting. 

          Sosialisasi sesi pertama diisi oleh Dra Ibu Emi Saraswati selaku PL KB Kecamatan Bubutan tentang pengertian stunting dan pencegahannya. 

         "Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih” sekilas penjelasan Ibu Emi. 

           Berlanjut di sesi kedua oleh dr Thomas yang membahas tentang pentingnya nutrisi 1000 hari kehidupan anak dalam kandungan.



          "Mencegah stunting atau gagal tumbuh harus dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak.  Itu artinya, Bunda sudah harus memperhatikan kecukupan gizi sejak awal kehamilan karena Stunting dapat terjadi sejak kehamilan jika terjadi hambatan pertumbuhan pada janin dalam kandungan. Oleh karena itu pastikan asupan makanan ibu hamil tercukupi agar janin berkembang dengan baik. Apabila asupan makanan ibu cukup dan tidak ada penyulit lain, umumnya janin akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Kecukupan asupan makanan ini, nantinya dapat dilihat dengan pertambahan berat janin yang sesuai dengan usia kehamilan. Usahakan agar ibu hamil cukup mengonsumsi makronutrien seperti, karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam hal ini, utamakan agar ibu hamil mendapat protein hewani. Diimbangi juga dengan mengomsumsi mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral yang terdapat dalam buah dan sayuran" Ucap dr Thomas. 

            Lebih lanjut dr Thomas menambahkan, Pencegahan stunting kemudian berlanjut ke periode menyusui. Bunda harus mengerti tentang cara pemberian ASI yang benar, agar anak tidak mengalami kurang gizi khususnya gizi buruk. Dilanjutkan dengan pemberian MP-ASI yang benar untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Posting Komentar

 
Top