0


Rabu (1/5) Peringatan Hari Buruh Internasional di Jawa Timur dipusatkan di Gedung Negara Grahadi dan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan Surabaya. Diantara lokasi tersebut massa ada di Kantor Gubernur yang paling besar dari buruh dalam maupun luar Kota Surabaya.

Menurut rencana dari panitia penyelenggara di depan Grahadi akan diadakan istighosah dari teman-teman Sarbumusi (sarikat Buruh Muslimin Indonesia) sedangkan acara menyambut May Day akan selenggarakan di Jalan Pahlawan dengan mengadakan hiburan elektone, namun pihak buruh lebih memilih untuk menyampaikan aspirasi disamping melakukan mediasi dengan Gubernur JATIM.



Dari perwakilan buruh dari jawa timur menyampaikan dua aspirasi dalam perayaan Hari ini yaitu mencabut PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan.
Sedangkan aspirasi yang disampaikan kepada Pemprov Jawa Timur, ada tiga poin penting :
Pertama, berkaitan dengan pekerja Buruh Internasional 2019 untuk disampaikan kepada pemerintah pusat :
Tentang revisi Peraturan Pemerintah yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Buruh yang terkena PHK ditanggung jaminan
kesehatannya selama mencari kerja lagi.

Kedua, serikat buruh meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerbitkan surat edaran terkait penegakan peraturan kepegawaian.
Surat edaran tersebut tidak hanya diberikan kepada kepala daerah, bupati, dan wali kota, melainkan juga para pengusaha.

Ketiga, berhubungan dengan BPJS Ketegakerjaan yang dirasa sulit pencairannya pasca terjadi PHK.

Dari mediasi dikantor gubernur,  Ibu Khofifah (gubernur jatim) menyetujui 9 tuntutan buruh. Selain memenuhi tuntutan buruh, khofifah juga memberikan hadiah istimewa berupa kuota masuk sekolah sebesar lima persen itu berlaku untuk semua SMA/SMK negeri di seluruh Jawa Timur untuk anak-anak para buruh.
Hadiah itu sampaikan Khofifah di depan ribuan buruh yang hadir dalam aksi peringatan Hari Buruh internasional 2019.

"Kami ingin memberikan hadiah pada keluarga buruh, pekerja yang tidak mampu dan juga yang difabel, bahwa
kita ada kuota lima persen khusus bagi anak-anak mereka
yang akan masuk ke SMA/SMK negeri di seluruh Jatim,"
kata Khofifah.


KIM Gundih mengabarkan.
















Posting Komentar

 
Top